Pengertian Cafe Menurut Ahli
Menurut Kamus Istilah Pariwisata Dan Perhotelan (2003:66)
Cafe (E) adalah Restoran dengan menu terbatas. cafe (F) adalah istilah
lain dari Coffee yang biasa dipakai untuk menyebut istilah Coffee Shop.
Artinya tempat makan dan minum yang menyediakan menu cepat dan sederhana
serta menyediakan minuman ringan untuk orang yang santai atau menunggu
sesuatu.
Baca Juga: Pengertian Restoran Meliputi Tujuan , Fasilitas Restoran dan Macam - Macam Restauran Menurut Ahli
Menurut Budiningsih (2009:51) cafe atau cape adalah suatu restoran kecil
yang berada di luar hotel. cafe memiliki pilhan makanan yang sangat
terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol tinggi, tetapi
tersedia minuman sejenis bir, soft drink, teh, kopi, rokok, cake,
cemilan, dan lain-lain.
Sebuah kafe mempunyai beberapa persyaratan ruang yang dilihat dari
segi keamanan, keselamatan, kenikmatan, dan kesehatan. Dengan adanya
perkembangan jaman, kafe ini semakin luas, artinya kafe tidak saja
menjadi tempat menikmati makanan dan minuman tetapi juga menjadi tempat
bersosialisasi dan mencari teman baru. Dalam perancangan interior,
desain mebel juga harus dipikirkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Dimensi mebel pun bisa mempengaruhi pengunjung untuk
berlama-lama duduk ataupun datang, duduk, makan lalu pergi.
Sejarah Cafe
Istilah kata cafe berasal dari bahasa Perancis yang berarti kopi. Orang Perancis menyebut kedai kopi dengan istilah cafe. Perancis menjadi salah satu Negara yang di juluki “Negri Caffe” karena pesatnya perkembangan caffe disana dan dari Perancis lah Cafe mulai tersebar luas di dunia.Cafe atau Coffee Shop atau yang di kenal sebagai Kedai Kopi berasal dari Turki (Sekarang Istanbul). Coffee Shop pertamakali berdiri di Constatinopel di Turki (Istanbul) pada tahun 1475. Pada awalny Coffee Shop hanya menjual minuman kopi.Coffee Shop pertama di Eropa didirikan tahun 1529. Minuman ini menajadi sangat digemari di Eropa karena adanya ide untuk menyaring kopi dan memperhalus citra rasa minuman kopi dengan susu dan gula. Coffee Shop di Eropa semakin populer karena mereka tidak hanya menjual minuman kopi tetapi mulai menjual kue-kue manis dan penganan yang lainnya.
Coffee Shop pertama di Britania Inggris didirikan tahun 1652. Di Coffee Shop ini lah istilaha kata “tips” pertama kali di gunakan. Guna menjamin servis yang cepat,sebuah toples di letakan di meja counter,orang-orang memasukan koin tips ke toples itu untuk dapat dilayani dengan cepat
Coffee Shop pertama di Britania Inggris didirikan tahun 1652. Di Coffee Shop ini lah istilaha kata “tips” pertama kali di gunakan. Guna menjamin servis yang cepat,sebuah toples di letakan di meja counter,orang-orang memasukan koin tips ke toples itu untuk dapat dilayani dengan cepat
Sistem Penyajian Kafe
Cara penyajian makanan dalam kafe terdapat beberapa cara, yaitu :
- Self Service. Dimana pengunjung melakukan pelayanan bagi dirinya sendiri. Pengunjung datang kemudian mengambil makanan dan minuman yang mereka inginkan kemudian menuju ke kasir dan membayar makanan mereka lalu duduk di tempat yang telah disediakan. Cara ini terkesan familiar dan bersahabat.
- Waiter of Waitress Service to Table. Pengunjung datang lalu duduk pada kursi yang telah disediakan, kemudian pramusaji akan melayani mereka, mengantar menu dan makanan hingga membayar ke kasir, sehingga orang tidak perlu beranjak dari kursinya. Cara ini terkesan formal.
- Counter Service. Dimana terdapat area khusus yang terdapat display makanan yang ada, biasanya digunakan untuk pelayanan yang cepat dan service tidak formal.
- Automatic Vending Menggunakan mesin otomatis. Pengunjung memasukkan koin lalu dari mesin keluar makanan yang dipilihnya.
Makanan dan minuman yang terdapat dalam cafe umumnya antara lain:
- Hot Drink seperti coffe
- Cold Drink seperti ice coffe, ice tea, soft drink.
- Hot Food seperti sandwich, burger
- Cold Food seperti salad, baker, dan snack
Baca Juga: Pengertian Amenities Menurut Ahli Meliputi Amenities Hotel Yang Boleh Dibawa Pulang dan Amenities Hotel Yang Tidak Boleh Dibawa Pulang
Sumber: JURNAL INTRA VOL.2, NO.2, (2014) 421-425