Pengertian Laundry Section dan Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan |
Pengertian Laundry Section
Laundry section adalah bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab atas pencucian semua linen, baik itu house laundry maupun guest laundry. Sekarang ini dalam menjalankan operasionalnya, laundry juga melayani pencucian dari luar hotel yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatannya.
Tugas utama laundry adalah membantu operasional hotel yang berhubungan dengan proses pencucian linen untuk guest room, restaurant dan meeting room serta uniform bagi karyawan. Sekarang ini, penyediaan fasilitas laundry sangat wajib, selain fasilitas bagi tamu juga untuk memenuhi keperluan linen-linen bersih yang dibutuhkan bagi operasional hotel. Operasional laundry di suatu hotel sangat bervariasi, secara umum hingga pukul 10 malam bahkan lebih awal, sebagai usaha untuk menekaan biaya operasionalnya. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk menentukan jam operasional laundry di suatu hotel, antara lain:
- Tingkat occupancy, makin tinggi occupancy maka linen dan guest laundry semakin banyak sehingga memprosesnya semakin lama.
- Total output kilogram mesin washing, semakin besar jumlah outputnya, semakin banyak linen yang diproses.
- Parstock linen suatu hotel, parstock yang kurang menyebabkan laundry harus memprosesnya hingga selasai untuk keperluan besok hari.
Pembagian Staff Dalam Laundry Section
1. Chief laundry ialah orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional laundry
2. Washer bertugas mencuci linen
3. Presser berperan dalam proses pelicinan linen
4. Checker berfungsi memeriksa keadaan cucian yang akan dicuci
5. Marker bertugas member tanda pada guest laundry yang akan dicuci agar tidak tertukar
6. Dry cleaner bertugas mencuci guest laundry tanpa menggunakan air
7. Guest Valet bertugas dalam pengambilan dan pengiriman guest laundry
2. Washer bertugas mencuci linen
3. Presser berperan dalam proses pelicinan linen
4. Checker berfungsi memeriksa keadaan cucian yang akan dicuci
5. Marker bertugas member tanda pada guest laundry yang akan dicuci agar tidak tertukar
6. Dry cleaner bertugas mencuci guest laundry tanpa menggunakan air
7. Guest Valet bertugas dalam pengambilan dan pengiriman guest laundry
Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan
Laundry Manager
Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry dan dry cleaning.
Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry dan dry cleaning.
Assisten Laundry Manager
- Membantu laundry manager menggantikannya pada saat tidak berada di tempat selama operasional laundry dan dry cleaning berjalan
- Bertanggungjawab kepada laundry manager/langsung ke general manager jika laundry manager tidak berada di tempat
- Tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri
Laundry Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional laundry
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional laundry
Valet Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional valet
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional valet
Dry Cleaning Supervisor
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional dry cleaning
Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional dry cleaning
Checker
Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi cucian (kancing, saku)
Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi cucian (kancing, saku)
Marker
Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
a. Nomor kamar
b. Tanggal
c. Kode dari si pembuat
Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
a. Nomor kamar
b. Tanggal
c. Kode dari si pembuat
Sorterer
Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
a. Jenis bahan
b. Bentuk cucian
c. Tingkat pengotoran
d. Warna cucian
Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
a. Jenis bahan
b. Bentuk cucian
c. Tingkat pengotoran
d. Warna cucian
Washer/Extract
Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan
Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan
Tumbler
Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci
Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci
Presser
Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian
Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian
Finisher
Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
- Linen : room, FB others (swimming pool towel)
- Uniform : from all employees
- Linen & Uniform section : Bagian dari housekeeping department yaitu tempat berkumpulnya house laundry
- Linen attendent, bertugas mengantar dan mengambil house laundry ke dan dari house laundry section
- Finisher : hanya ada Folder untuk linen dan hanger untuk uniform. Biasanya digantung untuk guest outside laundry, petugasnya desebut hanger/hangingman. Pakaian biasanya dilipat untuk tamu in-house/yang akan check out, petugasnya: folder dan pakaian juga kadang-kadang dibungkus, petugas yang membungkus pakaian yang dilaundry ini disebut wrapper
Laundry machine
1. Washing machine adalah mesin pencuci linen berkapasitas 23-125 kg
2. Pressing machine berfungsi untuk melicinkan linen
3. Flat roll ironer adalah mesin yang digunakan untuk melicinkan linen dalan ukuran besar seperti bed sheet
4. Extractor machine berfungsi untuk memeras cucian
5. Drying machine untuk mengeringkan cucian hingga 80◦C
6. Susi Q adalah mesin yang berfungsi untuk melicinkan pakaian berupa jaz, safari dan sejenisnya
Tujuan pencucian
1. Menghilangkan noda atau kotoran.
2. Menjaga pakaian agar bebas dari kuman.
3. Menjaga sifat asli dari pakaian tetap bertahan.
4. Mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
Kualitas Hasil Cucian
Dalam proses pencucian ada 4 faktor yang menentukan kualitas hasil cucian, yaitu:
1. Chemical Action
Merupakan proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur ditingkatkan.
Bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
-Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
-Alkali
-Bleaches
-Sour
-Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
-Specialities misalnya enzymes
2. Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat. Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor, yaitu :
1. Chemical Action
Merupakan proses interaksi antar kain, kotoran dan konsentrasi bahan kimia untuk mengangkat kotoran dari bahan kain. Dalam operasional laundry, apabila konsentrasi bahan kimia ditambah, maka komponen lainnya dapat dikurangi dengan hasil tetap. Namun bila konsentrasi dikurangi terlalu banyak akan menghasilkan cucian yang kurang baik walaupun proses mekanik, waktu dan temperatur ditingkatkan.
Bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pencucian meliputi :
-Detergent, wetting agent, optical brightener dan anti redeposition agent.
-Alkali
-Bleaches
-Sour
-Finishes meliputi pabric softener bacteria control, mildew preventation dan starch.
-Specialities misalnya enzymes
2. Mechanial Action
Merupakan proses pengucekan (agitation) dalam mesin cuci. Pada saat kain bergesekan satu sama lain akibat proses putaran mesin dalam air dan larutan detergent yang terjadi secara berulang-ulang maka terjadilah pelepasan kotoran dan penyebaran bahan kimia untuk meningkatkan efektivitas. Proses tersebut tidak terlalu berfungsi untuk pencucian dengan tingkat kotoran ringan, tetapi lebih berfungsi untuk tingkat kotoran berat. Tanpa adanya proses mekanikal, maka kotoran berat akan sulit hilang dari pakaian.
Efektivitas mechanical action tergantung dari 5 faktor, yaitu :
- Duration (Waktu)
Makin lama proses pengucekan, makin besar proses mechanical action pada pakaian artinya 10 menit pengucekan lebih baik daripada 5 menit.
- Water Level (Tingkat ketinggian air)
Mechanical action akan berkurang bila water level ditingkatkan. Bila air terlalu banyak, maka pakaian yang dicuci akan terapung hingga prosesnya tidak efektif.
- Load weight and volume (Berat dan volume pencucian)
Over loading akan membatasi proses mechanical action pada proses pencucian sedangkan Under Loading akan menyebabkan pemborosan energy, air dan chemical. Mechanical action yang berlebihan pada under loading merupakan penyebab kedua yang memegang andil dalam kerusakan linen setelah satal pemakaian bleach.
- Fabric Type (Type kain)
Masing-masing kain memiliki berat yang berbeda. Sebuah mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun yang masih kering mialnya hanya dapat diisi dengan 65/35 polyester/cotton sebanyak 150 kg. Walaupun beratnya berbeda tetapi masing-masing jenis kain mengambil tempat yang sama.
- Soil content (Tingkat kekotoran)
Mesin harus diisi berdasarkan berat kering linen disesuaikan dengan tingkat kekotoran. Misalnya mesin cuci yang mencuci 200 kg kain katun dengan tingkat kkotoran 5% maka dapat diisi sebanyak 190 kg (200 kg – (200 kg x 5%)).
3. Temperature (Suhu)
Temperatur air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai. Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
Flushes : 20 – 60 ‘c
Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4. Time / duration (waktu)
Waktu yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian (suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
Bleaching biasanya 7 – 10 menit
Sours berkisar 5 – 6 menit
3. Temperature (Suhu)
Temperatur air harus sesuai dengan warna cucian dan juga jenis chemical yang dipakai. Contoh : Untuk cucian berwarna putih dapat digunakan temperatur yang sangat tinggi, cucian yang berwarna gelap digunakan temperatur rendah atau dingin dan cucian warna terang digunakan air hangat. Namun itu juga harus dilihat dari jenis warna dan bahannya. Dalam menentukan temperatur air sangat tergantung dari kondisi kotoran, jenis kain, warna dan bahan kimia yang digunakan.
Flushes : 20 – 60 ‘c
Suds : 40 – 70 ‘c
Setiap kenaikan suhu 10′c akan menyebabkan reaksi kimia dua kali lebih cepat, namun bukan berati makin bahwa makin panas temperaturnya akan memberikan hasil yang lebih baik.Energy akan terbuang percuma karena detergent dan bleach
mempunyai batasan suhu, enzyme misalnya akan efektif pada uhu yang rendah.
4. Time / duration (waktu)
Waktu yang tepat akan memberikan hasil yang maksimal, terutama pada saat pencucian (suds). Waktu yang cukup untuk bahan kimia dapat bereaksi dengan kotoran. Juga diperlukan waktu bagi kotoran untuk lepas dari serat kain ke lautan detergent.
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas, dibawah ini diberikan panduan yang dapat digunakan yaitu :
Flushes dan rinse / pembilasan dengan waktu 2 – 3 menit.
Suds biasanya 5 – 15 menit tergantung dari jenis dan tingkat kekotoran.
Bleaching biasanya 7 – 10 menit
Sours berkisar 5 – 6 menit
Demikian Penjelasan Materi Perhotelan Tentang Pengertian Laundry Section Pada Hotel Meliputi Pembagian Staff, Mesin Laundry, Tujuan Pencucian. Semoga Bermanfaat dan jangan Lupa di Share. Trimakasih.
Penelusuran yang terkait dengan Laundry Section
- laundry section beserta tugasnya
- pengertian laundry section dari berbagai sumber
- pengelompokan laundry section
- sebutkan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan jam operasional laundry
- terry linen laundry
- proses pencucian laundry
- linen section adalah
- jenis jenis laundry