Pengertian Bisnis Perhotelan
Berikut ini dikutif beberapa pengertian hotel :
- Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
- Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
- Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: food and beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures. Yang dapat diartikan sebagai berikut: Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah: a. Menggunakan bangunan fisik. b. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya c. Diperuntukkan bagi umum d. Dikelola secara komersial
Di samping itu seringkali disediakan sarana penunjang seperti: fasilitas olahraga, bisnis centre, kolam renang, musik hidup,dan jenis atraksi lainnya. Layanan yang ramah mulai dari pimpinan puncak sampai dengan karyawan pelaksana diperlukan untuk memberikan kepuasan kepada setiap tamu.
Sejarah Perhotelan
Untuk dapat memahami industri perhotelan, pada bagian ini dijelaskan secara singkat sejarah perhotelan sebagai penambah wawasan. Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis akomodasi lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama.
Pada mulanya ini, sering juga disebut dengan lodgeyang hanya menyediakan tempat beristirahat bagi mereka yang melakukan perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada tahun 1750 hingga tahun 1790 . Revolusi ini mengakibatkan perubahan sistem perdagangan dan ekonomi dunia secara drastis dan menyeluruh, dengan ditemukannya mesin-mesin yang mengubah sistem produksi rumah tangga ke produksi pabrikan.
Hal ini pula yang menyebabkan terdorongnya dunia usaha untuk berlomba-lomba untuk menjual hasil produksinya. Dampak dari situasi ini maka lebih banyak lagi orang melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat lainnya. Walaupun pada jaman itu ketertiban dan kemanan belum sebaik dan setertib saat ini, hal tersebut ditandai dengan banyaknya perampokan dan penjagalan terhadap para pejalan kaki sehingga mereka memilih untuk beristirahat di penginapan yang dianggap dapat memberikan rasa aman kepada mereka yang bermalam, untuk keesokan harinya melanjutkan perjalanannya. Pada tahun 1129 telah tercatat adanya Inn di kota Canterburry, Inggris sedangkan di Amerika Serikat Inn tertua dibangun pada tahun 1607. Pada tahun 1794 di kota New York dibangun sebuah hotel yang diberi nama City Hotel yang mempunyai kamar sebanyak 73 kamar. Walaupun pada awalnya dirasa janggal dengan dioperasikannya Hotel City tersebut namun akhirnya dengan cepat menjadi buah bibir yang pada gilirannya menjadi pusat kegiatan segala acara di kota tersebut. Selanjutnya disusul di kota Boston Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun 1829 dibangun Hotel dengan nama”The Tremont House” yang kemudian oleh sebagian para ahli dianggap sebagai cikal bakalnya Perhotelan Modern. Hotel tersebutlah yang pertama kali memperkenalkan jenis-jenis kamar Single dan Double, yang pada setiap kamar dilengkapi kunci masing-masing, air minum di setiap kamar, pelayanan oleh Bellboy serta memperkenalkan masakan Perancis ke dunia perhotelan. Hotel inipun menjadi sangat terkenal dan menjadi tempat persinggahan yang sangat ramai. Yang terpenting mulai disadari bahwa Industri Hotel adalah industri penjualan jasa.
The Tremont House |
The Tremont House adalah Hotel yang pertama yang memberikan pendidikan dan menyeleksi karyawannya untuk lebih meningkatkan mutu dalam upaya memberikan pelayanan yang memuaskan kepada tamunya. Pada saat itu hotel belum menyediakan layanan kamar mandi dan pendingin atau penghangat untuk setiap kamarnya. Saat sekarang ini hal tersebut sudah menjadi suatu keharusan.
Setelah 20 tahun beroperasi hotel ini kemudian ditutup untuk diperbarui. Tidak disangsikan lagi bahwa keberasilan the Tremont telah mendorong lahirnya hotel-hotel baru yang kemudian saling bersaing dalam meningkatkan mutu baik pelayanannya maupun fasilitas fasilitasnya. Pada Permulaan abad 20 mulai terjadi perubahan yang cukup berarti pada Industri perhotelan yaitu mulai diperkenalkannya hotel-hotel kelas menengah yang tidak begitu mewah dan mahal bagi para pengusaha atau wisatawan yang betul-betul membutuhkannya, dengan ciri-ciri yang lebih mengutamakan kepraktisan dan hotel inipun berkembang dengan pesatnya. Tercatat seorang yang bernama Ellswort M. Statler yang berjasa dalam menemukan ide-ide baru seperti penyediaan koran pagi, cermin di kamar, dan lain-lain. Dalam kurun waktu 40 tahun berikutnya, hotel-hotel milik Statler menjadi contoh dalam pembangunan kontruksi hotel-hotel baik di Amerika Serikat maupun diseluruh dunia.
Industri perhotelan pernah mengalami kejayaannya, selama dan sesudah perang Dunia ke dua (II), dimana banyak sekali orang orang yang melakukan perjalanan apakah itu serdadu atau orang-orang yang sedang cuti untuk berlibur, pindah tempat tinggal, kesibukan dalam membuka usaha baru atau yang mengungsi dan lain sebagainya. Mereka semuanya memerlukan jasa perhotelan. Pada masa bangkitnya industri perhotelan, secara alamiah hotel-hotel membagi dalam jenis menurut pengguna jasanya dan lokasi dimana hotel itu berada. Terdapat dua kelompok besar jenis hotel yakni City Hotel yang terletak di tengah kota besar yang digunakan oleh kebanyakan usahawan dan resort hotel yang diperuntukkan bagi para wisatawan dan yang berlokasi di daerah tujuan wisata seperti pantai, pegunungan dan pulau, danau dan lain-lain.
Baru diawal tahun 1950-an, khususnya di daratan Eropa dan Amerika, dengan adanya persaingan yang semakin ketat yang dibarengi dengan semakin mahalnya upah buruh dan ongkos-ongkos operasionalnya, para pengelola hotel mulai menyadari bahwa mereka harus meningkatkan kemampuan manajemen mereka dan melipatgandakan upaya penjualan agar mereka dapat bersaing dalam industri hotel. Perusahaan-perusahaan besar mulai mengadakan pendidikan khusus di bidang perhotelan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dan berusaha mencari bentuk atau cara usaha yang paling menguntungkan dalam pengelolaan hotelnya. Asosiasi atau organisasi profesi mulai dibentuk, dan mereka menciptakan standarisasi dan pola bekerja yang terbaik untuk industri hotel. Di Indonesia sendiri di zaman penjajahan Belanda dan pada masa sebelum kemerdekaan di tahun 1945 telah banyak didirikan hotel besar berskala internasional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Yogyakarta, dan lain-lainnya. Tercatat Hotel Des Indes di Jakarta dan Hotel Savoy Homann di Bandung, Hotel Bali Beach di Bali sering digunakan untuk menerima tamu-tamu negara
Karakteristik Bisnis Perhotelan
Produk bisnis perhotelan mempunyai empat karakteristik khusus, yaitu: produk nyata(tangible), tidak nyata (intangible), bersifat “perishable” dan “non perishable”. Produk yang bersifat nyata antara lain kamar, makanan, minuman,kolam renang dan sebagainya. Produk yang bersifat tidak nyata, antara lain” keramah tamahan, kenyamanan, keindahan, keamanan dan sebagainya. Produk bersifat perishable artinya bahwa produk tersebut hanya bisa dijual saat ini adalah produk tidak tahan lama yang dapat disimpan di gudang. Contohnya kamar hotel, bahan makanan segar yang tidak dapat disimpan seperti sayur-mayur. Produk yang bersifat non perishable misalnya minuman keras, soft drink, perlengkapan tamu (guest supply and amenities).
Bisnis hotel mempunyai tujuan yaitu mendapatkan pendapatan seoptimal mungkin melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu(guest need & wants). Kepuasan tamu menjadi sasaran pelayanan untuk membentuk citra hotel yang baik dan sekaligus menjamin keberadaan hotel dalam jangka panjang.
Tipe hotel berdasarkan lokasi
1.City Hotel adalah hotel yang berada di tengah kota besar yang kebanyakan disewa untuk keperluan bisnis. City hotel juga dapat dibagi lagi menjadi:
- Downtown Hotel yaitu hotel yang terletak di keramaian kota. Biasanya dekat dengan tempat bisnis, belanja, dan sejenisnya.
2.Inn adalah hotel yang dibangun di pinggir kota yang memiliki fasilitas sederhana yang disewakan untuk para pedagang keliling. Biasanya memiliki harga yang relative lebih murah dari tipe hotel lain.
3.Motel atau motor hotel adalah hotel yang terletak di pinggir jalan raya dan biasanya tepat diperbatasan antara dua atau lebih kota besar dibangun atau disewakan untuk orang yang ingin menginap atau sekedar beristirahat sementara karena belum bisa melanjutkan perjalanan ke suatu tempat. Hotel ini menyediakan fasilitas kamar yang dilengkapi parkir yang luas untuk tempat memarkirkan kendaraan tamu.
4.Suburban Hotel adalah hotel yang dibangun di pinggir kota yang dekat dengan permukiman penduduk.
5.Country Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah yang sepi dan jauh dari keramaian kota. Biasanya terletak di desa, pegunungan, atau tempat terpencil.
6.Resort Hotel adalah hotel yang berada dekat dengan tujuan wisata yang biasanya disewakan untuk orang yang ingin holiday. Resort Hotel dapat dibagi lagi menjadi beberapa subkategori yaitu:
- Beach Hotel adalah hotel yang dibangun dekat atau dipinggir pantai yang biasaya menyediakan fasilitas yang sesuai dengan pantai seperti water sport.
- Amusement Hotel adalah hotel yang dibangun di kawasan hiburan atau rekreasi seperti dream land.
- Cliff Hotel adalah hotel yang dibangun dilokasi yang tinggi yang memiliki view indah.
- Mountain atau Hill Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah pegunungan. Biasanya menyediakan fasilitas yang mengandung unsur adventure.
- Ravine Hotel adalah hotel yang dibangun di kemiringan seperti jurang atau lembah.
- Riverside Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah sungai.
- Lake Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan danau. Hotel ini biasanya menyediakan fasilitas seperti water sport atau yang mengandung unsur adventure.
- Forest Hotel adalah hotel yang dibangun di daerah hutan yang mengandalkan ketenangan atau natural.
7.Airport Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan bandar udara. Biasanya disewa oleh penumpang pesawat yang delay atau sekedar istirahat sebelum melanjutan perjalanan yang jauh.
8.Railway Station Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan stasiun kereta api.
9.Harbour Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan pelabuhan laut.
10.Transit Hotel adalah hotel yang dekat dengan stasiun bis.
8.Railway Station Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan stasiun kereta api.
9.Harbour Hotel adalah hotel yang dibangun dekat dengan pelabuhan laut.
10.Transit Hotel adalah hotel yang dekat dengan stasiun bis.
Tipe hotel berdasarkan bintang atau kelas
1.Hotel Bintang 1 adalah hotel yang memiliki fasilitas kecil yang biasanya dikelola oleh owner secara langsung. Hotel jenis ini biasanya terletak dekat dengan keramaian dengan harga yang sangat murah. Berikut ciri-ciri hotel bintang satu:
- Jumlah kamar minimal 15.
- Luas kamar minimal 20 m2 .
2. Hotel Bintang 2 adalah hotel dengan fasilitas yang terawat dan rapi yang biasanya terletak di lokasi yang mudah diakses namun bebas dari polusi udara. Adapun ciri-cirinya yaitu:
- Kamar minimum 20.
- Kamar suite 1.
- Memiliki telepon dan televisi.
- Luas kamar standar minimal 22 m2.
- Luas kamar suite minimal 44 m2.
- Memiliki keamanan yang lebih.
- Terdapat tempat olah raga.
- Memiliki restaurant dan bar.
3.Hotel Bintang 3 adalah hotel yang menawarkan pelayanan yang lebih baik dari pada hotel bintang 2 dengan kamar yang lebih luas, fasilitas lebih lengkap, dan lobi yang memiliki dekorasi yang lebih diperhatikan serta dengan staf yang lebih professional. Berikut ciri-cirinya:
- Memiliki jumlah kamar minimal 30.
- Minimal terdapat 2 kamar suite.
- Luas minimal kamar standar yaitu 24 m2.
- Luas minimal kamar suite yaitu 48 m2.
- Memiliki tempat rekreasi sekaligus olah raga.
- Memiliki air conditioner.
- Terdapat Restaurant.
- Memiliki Concierge Staf.
4.Hotel Bintang 4 adalah hotel yang memiliki staf yang lebih professional dengan fasilitas yang lebih lengkap dan luas. Biasanya terdapat tempat belanja dan dengan swimming pool. Berikut ciri-cirinya:
- Memiliki jumlah minimal kamar standar yaitu 50 kamar.
- Memiliki jumlah minimal kamar suite yaitu 3 kamar.
- Luas minimal kamar standar yaitu 24 m2.
- Luas minimal kamar suite yaitu 48 m2.
- Memiliki rest area.
- Memiliki tempat rekreasi atau olah raga.
- Memiliki hot and cold running water.
5.Hotel Bintang 5 adalah hotel yang memiliki kelas termewah dengan staf yang multiprofesional. Memiliki pelayanan yang lebih seperti disediakannya welcome drink dan beberapa fasilitas seperti:
- Memiliki jumlah minimal kamar standar yaitu 100 kamar.
- Memiliki Jumlah minimal kamar suite yaitu 5 kamar.
- Luas minimal kamar standar yaitu 26 m2.
- Luas minimal kamar suite yaitu 52 m2.
- Memiliki room service selama 24 jam.
- Memiliki restaurant, bar, swimming pool, recreation, concierge staf, dan masih banyak lagi.
Tipe hotel berdasarkan tamu yang menginap
- Individual Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang dating secara individu tanpa mengajak rekan, keluarga atau grup.
- Family Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk para keluarga. Biasanya dilengkapi dengan fitness center, business center, Children Play Ground.
- Group Hotel adalah hotel yang disewa kebnyakan oleh tamu dalam jumlah yang bnyak.
- Traveller Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang sedang melakukan perjalanan jauh dan ingin sekedar beristirahat.
- Businessman Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk orang yang sedang melakukan perjalanan bisnis kesuatu tempat dan ingin sekedar beristirahat.
- Official Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu VIP seperti presiden, owner, perdana mentri.
- Incentive Hotel adalah hotel yang diperuntukkan kepada staf ataupun anggota dari suatu lembaga atau organisasi.
- Walk in Hotel adalah hotel yang dibangun dengan proses check in yang sangat mudah, hanya perlu datang dan menanyakan ketersediaan kamar.
Tipe hotel berdasarkan lama tamu tinggal
- Residential Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang ingin menginap dalam kurun waktu 1 bulan ataupun lebih dan dimana kebanyakan disewa oleh 1 keluarga. Hotel tipe ini biasana sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti di rumah.
- Transient Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan kepada tamu yang ingin menginap hanya untuk beberapa hari bahkan jam.
Tipe hotel berdasarkan maksud kunjungan
- Casino Hotel adalah hotel yang dibangun dengan tempat perjudian, biasanya terdapat di Las Vegas.
- Business Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang sedang melakukan perjalanan bisnis ke suatu tempat dan hanya ingin bersantai sejenak.
- Convention Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang ingin mengadakan rapat, pertemuan, ataupun acara seperti launching.
- Tourism Hotel adalah hotel yang dibangun dan disewakan untuk tamu yang ingin berekreasi atau sedang mengadakan tour ke suatu tempat.
Tipe hotel berdasarkan lama operasional
- Seasonal Hotel adalah hotel dengan opersiaonalnya tergantung pada musim.
- Full length Operation Hotel adalah hotel dengan operasional 1×24 jam yang biasanya tutup karena alasan tertentu, seperti sedang terjadi bencana alam, perbaikan, dan kebangkrutan.
Tipe hotel berdasarkan kepemilikan
1.Chain Hotel adalah hotel yang tidak berdiri sendiri dan memiliki hubungan kepemilikan serta aturan terhadap perusahaan lain.
- Parent Company adalah perusahaan induk yang memiliki jaringan hotel yang wajib tunduk terhadap peraturannya.
- Management Contract adalah hotel dengan kepemilikan yang pengelolaannya yang terpisah.
- Waralaba adalah hotel dengan kepemilikian perseorangan namun memiliki pola manajemen hotel yang dibeli dari perusahaan lain.
- Referal Group adalah gabungan 1 hotel dengan hotel lain yang independent yang memiliki kerjasama dalam hal pemasaran.
Daftar Pustaka:
- Ni Wayan Suwithi, d. (2008). Akomodasi Perhotelan Jilid 1. Jakarta: Depdiknas.